DoubleVerify Ungkap Kondisi Industri Streaming Global Tahun 2025 Melalui Laporan DV Global Insights
Data terbaru DoubleVerify soroti pesatnya Iklan CTV di tengah isu transparansi dan pemborosan anggaran iklan
JAKARTA, Indonesia – 8 Juli 2025 — DoubleVerify (“DV”) (NYSE: DV), perusahaan teknologi terdepan di bidang pengukuran, data, dan analisis media digital, hari ini meluncurkan laporan terbarunya, DV Global Insights: Trends in the Modern Streaming Landscape. Laporan ini memberikan gambaran mendalam mengenai perkembangan iklan di platform TV streaming pada tahun 2025. Berdasarkan data pengukuran internal DV dan survei global terhadap 22.000 partisipan, laporan ini menganalisis bagaimana perilaku konsumen dan efektivitas iklan berubah seiring dengan pertumbuhan pesat ekosistem Connected TV (CTV).
Pada tahun 2024, volume penayangan iklan di CTV melalui platform DV melonjak hingga 66% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi dan pentingnya media ini bagi para pengiklan. Namun, riset DV juga menemukan sejumlah tantangan signifikan yang masih dihadapi industri ini, seperti kurangnya kejelasan informasi aplikasi, masalah iklan yang benar-benar terlihat (viewability) yang belum terselesaikan, dan tingginya angka sophisticated invalid traffic (SIVT), termasuk praktik penipuan (fraud) oleh bot.
“CTV telah menjadi bagian utama dari strategi video digital dengan potensi pertumbuhan yang luar biasa untuk kampanye branding maupun performa,” ujar Mark Zagorski, CEO DoubleVerify.
“Namun, media ini masih dalam tahap perkembangan, dan laporan ini menyoroti tantangan nyata yang muncul dalam proses evolusi tersebut. Kurangnya transparansi, peningkatan aktivitas mencurigakan, dan belum adanya standar operasional industri yang baku menciptakan lingkungan di mana pemborosan anggaran iklan menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. Tantangan-tantangan ini dapat diatasi melalui kombinasi inovasi teknologi dan kolaborasi antar pelaku industri, yang pada akhirnya akan menguntungkan semua pengiklan,” tambah Mark.
Beberapa temuan utama dari laporan DV terkait industri streaming antara lain meliputi:
- Volume penayangan iklan CTV meningkat tajam sebesar 66% dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan paling signifikan tercatat di negara-negara seperti Belanda, Indonesia, dan Singapura.
- Pada tahun 2024, hanya 50% dari total penayangan iklan CTV yang memiliki informasi aplikasi yang lengkap. Hal ini menciptakan celah informasi yang signifikan bagi para pemasar.
- Masalah “TV Mati” masih marak terjadi, di mana iklan terus berjalan meskipun layar TV sudah dimatikan. Tanpa sistem pencegahan yang efektif, masalah kualitas media seperti ini menyebabkan kerugian rata-rata $700.000 per satu miliar penayangan bagi para pengiklan.
- Bot fraud mendominasi dengan menyumbang 65% dari seluruh kasus fraud di CTV. Diperkirakan ada 4 juta perangkat yang terpengaruhi sehingga menghasilkan trafik palsu setiap harinya dan merugikan pengiklan jutaan dolar setiap bulannya.
Laporan ini juga menyoroti bagaimana preferensi konsumen memengaruhi pengalaman menonton iklan di platform media streaming. Berdasarkan survei DV, 41% konsumen kini lebih memilih menonton video dengan iklan dibandingkan berlangganan layanan berbayar. Konten berdurasi panjang (seperti acara TV dan podcast) dinilai lebih efektif untuk membangun brand dibandingkan platform dengan konten berdurasi pendek. Lebih lanjut, 64% penonton menyatakan bahwa genre konten memengaruhi persepsi mereka terhadap iklan dan merek, menegaskan pentingnya penempatan iklan yang relevan dengan konteks konten.
Lebih lanjut dalam laporan tersebut, DV juga mengungkapkan temuan dari survei global terpisah yang dilakukan terhadap hampir 2.000 pemasar. Survei ini mengupas bagaimana para pengiklan menyesuaikan strategi streaming mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Studi ini meneliti tren pengeluaran untuk CTV, hambatan pertumbuhan, serta meningkatnya permintaan akan transparansi, pengukuran yang akurat, dan kesesuaian brand.
Data penting dari survei pemasaran global tersebut juga menunjukkan:
- Sebanyak 72% pemasar menyatakan bahwa iklan yang tayang di lingkungan CTV memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan target kampanye mereka, menunjukkan persepsi ROI (return on investment) yang kuat dari saluran ini.
- Namun, 68% pemasar menekankan pentingnya transparansi untuk membenarkan biaya iklan CTV yang relatif tinggi. Hal ini mengindikasikan adanya permintaan yang jelas untuk visibilitas yang lebih baik terkait di mana iklan mereka ditayangkan.
- Selain itu, 63% pemasar merasa kesulitan untuk memastikan apakah iklan CTV mereka benar-benar menjangkau audiens yang nyata. Kekhawatiran ini menjadi bertambah ketika muncul masalah seperti “TV Mati” dan standar viewability yang tidak konsisten.
- Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, 54% pemasar meningkatkan anggaran CTV mereka selama setahun terakhir, dan 66% pengiklan yang saat ini belum berinvestasi di CTV berencana untuk mulai melakukannya dalam 12 bulan ke depan. Hal ini menunjukkan optimisme dan urgensi untuk mendapatkan pengukuran yang tepat.
Seiring dengan kesiapan industri memasuki musim Upfront dan NewFront 2025, DV terus berinvestasi dalam solusi pengukuran, perlindungan dari fraud, dan metrik pengukuran attention yang inovatif untuk membantu para pengiklan memaksimalkan dampak dari investasi media mereka.
Untuk informasi lebih lengkap, silakan unduh laporan lengkapnya di situs web DV
Tentang DoubleVerify:
DoubleVerify (“DV”) (NYSE: DV) adalah platform global terdepan yang memberdayakan efektivitas media melalui teknologi AI. DV membantu berbagai brand global dalam mencapai hasil yang luar biasa dengan meningkatkan efisiensi dan kinerja media digital, memperkuat ekosistem periklanan online, menjaga pertukaran nilai wajar antara pembeli dan penjual media digital.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.doubleverify.com.